30 September 2021

Materi Pembelajaran kelas 10 SMK Akuntansi Dasar, Pengertian Akuntansi, Sejarah Akuntansi

Materi Pembelajaran kelas 10 SMK || Akuntansi Dasar || Pengertian Akuntansi, Sejarah Akuntansi


Gambar : Free-Photos

Halo semuanya...
mata pelajaran akuntansi dasar materi kali ini akan membahas tentang sejarah akuntansi pengertian akuntansi tujuan akuntansi dan peran akuntansi disimak ya akuntansi itu apa sih, Nah sebelum kita membahas tentang pengertian akuntansi alangkah lebih baiknya kita tahu lebih dulu tentang sejarah akuntansi. disimak baik-baik ya teman-teman.

Nah pertama-tama kita akan belajar tentang sejarah akuntansi sebetulnya akuntansi itu sudah ada sejak manusia mulai dapat menghitung dan membuat suatu catatan secara rinci dan teliti dengan menggunakan batu kayu bahkan daun perkembangan akuntansi itu sendiri bermula dari Luca pacioli pada tahun 1494 ahli matematika yang mengarang sebuah buku yang berjudul Summa De arithmatica, geometrica, dan proportioni et proportionalita. Nah sekarang Adakah yang tahu Siapa bapak akuntansi? Bapak akuntansi yaitu Luca pacioli pada salah satu buku yang berjudul “tractatus De computis et scriptorio” ia memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut dengan sistem kontinental. jadi Luca pacioli ini dia sering disebut sebagai the father of accounting atau bapak akuntansi.

Nah selanjutnya kita akan membahas tentang pengertian akuntansi, akuntansi berasal dari bahasa Inggris yaitu to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan dan kata akuntansi yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan sesuatu yang dikerjakan oleh akuntan. selanjutnya ada pengertian akuntansi menurut beberapa sumber yaitu :

1. AICPA atau American Institute of Certified Public Accountant

akuntansi sebagai seni mencatat mengklasifikasikan dan meringkas transaksi atau peristiwa yang dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang atau paling tidak memiliki sifat keuangan dan menginterpretasikan hasilnya.

2. AAA atau Amerika Accounting Association

akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya Penilaian penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
nah kemudian selanjutnya akuntansi itu dapat didefinisikan secara tepat dengan Menjelaskan tiga karakteristik penting akuntansi yang pertama adalah pengidentifikasian, pengukuran, dan pengomunikasian informasi keuangan, kedua adalah entitas ekonomi, terakhir pemakai yang berkepentingan.

selanjutnya ada tujuan akuntansi, tujuan akuntansi itu sendiri yaitu untuk menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Nah di sini ada tujuan akuntansi menurut a Statement of basic accounting theory atau asobat tujuan akuntansi dirumuskan menjadi empat :

1. untuk membantu keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan
2. mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya
3. memelihara dan melaporkan pengumuman terhadap kekayaan
4. membantu fungsi dan pengawasan sosial

terakhir ada yang namanya peran akuntansi, peran akuntansi ini memiliki empat poin :

1. pengendalian keuangan

pengendalian keuangan menjadi salah satu faktor keberhasilan suatu usaha Hal ini dikarenakan pengendalian keuangan akan mempengaruhi pencapaian laba atau rugi suatu perusahaan Jadi jika perusahaan mampu mengendalikan keuangannya dan mengalokasikan dananya dengan tepat maka kemungkinan besar akan memperoleh laba begitu juga sebaliknya.

2. operasi perusahaan

nah objek dalam proses akuntansi sebagian merupakan bagian dari operasional perusahaan seperti Pembelian bahan baku, penagihan piutang, pembayaran beban beban, dan operasional perusahaan lainnya jadi aktivitas operasional perusahaan menjadi bagian dari pencatatan akuntansi sehingga pencatatan akuntansi dapat menggambarkan kegiatan perusahaan.

3. pelaporan

pelaporan ini perannya untuk melaporkan hasil analisis laporan keuangan nah seperti laporan neraca laba-rugi perubahan ekuitas dan arus kas. inilah yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai kinerja suatu perusahaan.

4. perencanaan

data-data yang dihasilkan dari proses akuntansi dapat digunakan untuk menaksir kondisi di masa depan. Nah jadi dari sinilah nantinya dapat dilakukan perencanaan strategi yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang perencanaan juga dapat diartikan sebagai proses penetapan tujuan dan penentuan langkah yang akan diambil dalam upaya pencapaian tujuan tersebut materi kali ini sampai di sini dulu ya teman-teman nanti kan materi selanjutnya. semoga bermanfaat...

untuk lebih jelas simak video ini :



29 September 2021

Prospek Kerja Kuliah Jurusan Akuntansi Syariah

Prospek Kerja Kuliah Jurusan Akuntansi Syariah



eduNitas
being successful is easy

prospek kerja kuliah jurusan akuntansi syariah

Apa itu kuliah jurusan akuntansi syariah? program studi akuntansi syariah ini merupakan salah satu cabang dari ekonomi Islam yang mempelajari mengenai perekonomian syariah seperti perpajakan, Auditing, teori akuntansi Islam, dan masih banyak lagi.

selain itu Mahasiswa juga akan mengenal lebih dalam tentang informasi teknologi meliputi sistem analisis ataupun informasi perbankan syariah.

kuliah jurusan akuntansi syariah memiliki prospek kerja yang sangat Gemilang. prospek kerja yang pertama kamu bisa menjadi seorang pegawai perbankan. prospek kerja selanjutnya kamu bisa menjadi seorang staf akuntansi dan kamu bisa bekerja sebagai staf keuangan syariah. Selain itu kamu bisa bekerja sebagai seorang karyawan pajak. prospek kerja selanjutnya kamu bisa menjadi seorang analis keuangan RI kini dan tentunya kamu bisa menjadi seorang manajer investasi dan masih banyak lagi prospek kerja lainnya kuliah jurusan akuntansi syariah dan berikut ini rekomendasi kampus yang menyelenggarakan kuliah jurusan akuntansi syariah wilayah Batam, wilayah Cileungsi, biaya pendaftaran hanya Rp100.000 an tersedia program perkuliahan karyawan blended atau Online Ayo daftar kuliah dari rumah sekarang juga sebelum quota penuh dan biaya kuliah naik pendaftaran dilakukan secara online dengan membuka website edunitas.com atau menghubungi salah satu nomor yang tercantum di bawah ini, berikut videonya : 



28 September 2021

Pengertian atau Definisi Akuntansi

Pengertian atau Definisi Akuntansi Adalah Sebagai Berikut


Gambar oleh StartupStockPhotos

Secara garis besar, pengertian atau definisi akuntansi adalah suatu proses yang diawali dengan mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi yang berhubungan dengan keuangan.

Dengan demikian, informasi tersebut dapat digunakan oleh seseorang yang ahli di bidangnya dan menjadi bahan untuk mengambil suatu keputusan.

Seorang praktisi yang ahli dalam bidang ini disebut akuntan.

Definisi akuntansi juga sudah disebut sebagai bahasa bisnis untuk mengukur hasil kegiatan ekonomi dalam organisasi serta menyampaikan informasi kepada berbagai pihak, termasuk manajemen, investor, kreditor, dan regulator.

Berbagai teori sendiri telah banyak dikemukakan mengenai pengertian akuntansi.

Berbagai teori berkembang seiring dengan semakin banyaknya orang yang ingin mempelajarinya, mengingat ilmu sistem accounting memberi berbagai kemudahan dalam melakukan kegiatan.

Meskipun software accounting sangat membantu, tetapi sebagai seorang pengusaha, ilmu akuntansi ini sangat penting untuk dipahami.

Proses dalam Akuntansi Adalah Sebagai Berikut

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa akuntansi adalah proses yang berkaitan dengan keuangan apa pun yang terjadi dalam bisnis atau organisasi.

Prosesnya terdiri dari mencatat, meringkas, menganalisa, dan melaporkan data.

1. Mencatat

Proses pertama dan yang paling penting dalam proses akuntansi adalah pencatatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan.

Proses ini kerap disebut sebagai pembukuan yaitu mengenali transaksi dan memasukkannya ke dalam catatan.

Pembukuan berkaitan dengan pencatatan saja.

Di dalam akuntansi, biasanya pembukuan dilakukan untuk kepentingan pencatatan yang rinci dan menjadi laporan untuk menyajikan data sebagai laporan akhir keuangan.

2. Meringkas

Umumnya, data mentah adalah hasil pencatatan transaksi dan dianggap tidak terlalu penting.

Data mentah ini tidak berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan.

Namun, di sinilah peran akuntan untuk menggunakan data mentah, membaginya menjadi beberapa kategori, dan menerjemahkannya.

Jadi, proses yang biasa terjadi adalah mencatat transaksi, lalu meringkasnya.

3. Melaporkan

Setiap urusan yang terjadi di perusahaan adalah tanggung jawab manajemen.

Setiap pemilik bisnis harus mengetahui berbagai operasi atau kegiatan yang terjadi di perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut menggunakan uang.

Dalam hal ini, pemilik perusahaan akan menerima suatu laporan keuangan bagi perusahaan yang biasanya dikirimkan setiap bulanan.

Sementara itu, ada juga laporan tahunan yang akan merangkum semua kinerja dalam perusahaan.

4. Menganalisa

Terakhir, menganalisa adalah proses akhir yang penting dalam akuntansi.

Setelah merekam dan meringkas, tentunya Anda harus menarik kesimpulan.

Di sinilah peran penting manajemen untuk memeriksa poin yang positif dan negatif.

Dalam menganalisa semua ini, akuntansi memperkenalkan konsep perbandingan.

Dimana Anda bisa membandingkan penjualan, laba rugi, ekuitas, dan lainnya untuk menentukan serta menganalisa kerja dan mengambil keputusan.

Dari banyaknya pengertian ilmu akuntansi, semuanya memiliki tujuan yang hampir sama dimana setiap tujuannya adalah memberikan laporan akurat yang berkaitan dengan masalah keuangan perusahaan.

Definisi akuntansi akan membantu Anda dalam menyajikan laporan secara detail mengenai pengeluaran dan pemasukan perusahaan sehingga dapat mengetahui keuntungan dan kerugian.

Selain itu, penggunaan ilmu akuntansi juga akan membantu perusahaan untuk mengetahui karyawan yang melakukan kecurangan.

27 September 2021

6 Komponen atau Unsur Laporan Perubahan Modal

Komponen atau Unsur Laporan Perubahan Modal


Gambar : kaboompics

Secara umum, laporan perubahan modal memuat beberapa komponen atau unsur informasi yang setidaknya memuat hal-hal berikut.

1. Modal Awal

Modal awal adalah sejumlah dana yang diperoleh dari investasi pemilik atau penambahan investasi yang biasanya digunakan untuk aktivitas operasional usaha.

Dalam siklus akuntansi. modal awal juga bisa dikatakan sebagai saldo modal pada awal periode keuangan yang tercatat pada periode sebelumnya.

2. Saldo Laba Rugi

Saldo laba rugi pada periode tertentu yang ada dalam laporan laba rugi atau kolom neraca lajur bagian laba rugi.

Komponen saldo laba rugi juga mencakup laba ditahan atau tidak dibagi dan juga laba bersih.

Laba ditahan maksudnya adalah laba tersebut tidak dibagi sebagai dividen atau laba tersebut dijadikan kembali sebagai modal.

Sedangkan laba bersih merupakan perhitungan dari total penghasilan dikurangi beban dan juga pajak. Selain itu, kerugian juga dapat dicatat apabila pada lajur laba rugi bernilai kredit.

3. Dividen

Pembayaran dividen yang dilakukan pada periode pelaporan kepada pemegang saham dengan cara mengurangi dari modal atau ekuitas yang dimiliki oleh setiap pemegang saham.

4. Prive

Seperti yang telah disebut-sebut sebelumnya, prive atau pengambilan dana pribadi juga dapat dicatat dalam laporan perubahan modal.

5. Modal Akhir

Saldo cadangan modal yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham pada akhir periode pelaporan.

Ada beberapa cara untuk mencari nilai modal akhir. Jika perusahaan dalam posisi untung maka rumusnya adalah modal awal ditambah perbandingan laba bersih dengan prive.

Sedangkan apabila saldo bernilai rugi, maka rumusnya adalah perbandingan rugi bersih ditambah prive.

6. Lain-Lain

Ada juga komponen lain misalnya pengaruh koreksi kesalahan pada periode sebelumnya, perubahan cadangan revaluasi, perubahan modal saham, atau pengaruh kebijakan akuntansi.

Perlu diingat, setiap perusahaan sebenarnya memiliki standar komponen atau unsur laporan yang berbeda-beda. Tergantung situasi atau jenis usaha perusahaan tersebut.

Misal, laporan perubahan modal usaha jasa dan dagang biasanya memiliki komponen yang sedikit berbeda.

Dengan kata lain, unsur-unsur atau komponen laporan yang disebutkan di atas bukan komponen mutlak atau wajib.

Sumber : rusdionoconsulting

26 September 2021

Akuntansi Perpajakan yang Perlu Kita Ketahui?

Akuntansi Perpajakan?


Gambar : jarmoluk

akuntansi perpajakan adalah suatu kegiatan mencatat keuangan di suatu badan usaha maupun lembaga guna mengetahui besaran pajak yang perlu dibayar.

Sebagai salah satu cabang ilmu akuntansi, akuntansi perpajakan memiliki cara kerja yang hampir sama seperti akuntansi lainnya. Akan tetapi, akuntansi memberi hasil laporan keuangan sedangkan akuntansi perpajakan memberi hasil laporan pajak.

Fungsi Akuntansi Perpajakan 
Akuntansi perpajakan bukan hanya bermanfaat untuk mengetahui besaran pajak yang harus dibayarkan wajib pajak, tetapi juga mempunyai fungsi lain yang cukup berperan, yaitu:

Strategi 
 
Akuntansi perpajakan memiliki fungsi untuk strategi dalam merencanakan perpajakan di masa mendatang berdasarkan data pembayaran pajak dan sebagai bahan penilaian kinerja perusahaan dari periode sebelumnya.

Analisis
 
Selain strategi, manfaat selanjutnya adalah bahan analisis guna mengetahui besaran pajak sebagai tanggungan perusahaan di masa yang akan datang agar memudahkan perusahaan ketika mengurus perpajakan.

Publikasi
 
Kemudian, akuntansi perpajakan memiliki fungsi dalam laporan keuangan ketika terdapat investor maupun keperluan publikasi yang lain. Dengan laporan pajak yang baik, perusahaan pun dapat dinilai mempunyai performa yang baik pula.

Pembanding
 
Fungsi lainnya adalah sebagai dokumentasi perpajakan per tahun yang dapat dipakai sebagai perbandingan dalam memahami riwayat perkembangan keuangan perusahaan.

Prinsip-Prinsip yang Perlu Diketahui
Terdapat beberapa prinsip akuntansi perpajakan yang perlu dipahami agar perusahaan tidak melakukan kesalahan saat memproses penghitungan pajak, diantaranya sebagai berikut ini.

Kesatuan
 
Prinsip kesatuan berarti perusahaan adalah satu kesatuan ekonomi yang tidak dapat disatukan dengan entitas ekonomi lain yakni pemilik perusahaan maupun lembaga lain yang secara hukum tidak mempunyai hak.

Historis
 
Prinsip historis mewajibkan untuk mencatat keuangan secara real terhadap pembiayaan suatu barang ataupun aset. Contoh, jika perusahaan membeli suatu bangunan seharga Rp250.000.000 tetapi saat proses negosiasi mendapat harga Rp200.000.000, maka pencatatan adalah senilai Rp200.000.000 sesuai kesepakatan yang dibayar.

Pengungkapan Penuh
 
Agar menghasilkan akuntansi perpajakan yang akurat, setiap aktivitas keuangan yang dicatat wajib disajikan secara informatif serta detail. Bahkan, tambahkan catatan kaki serta lampiran penting sebagai referensi.

Setelah memahami prinsip-prinsip penting tersebut, diharapkan risiko kesalahan serta ketidakakuratan pencatatan data pajak dapat diminimalkan, bahkan dihilangkan.

Klasifikasi Pajak

Sebelum membahas contoh perhitungan akuntansi perpajakan, suatu perusahaan atau lembaga wajib mengetahui jenis pajak terutang. Berikut adalah klasifikasi pajak berdasarkan cara pemungutannya:

Pajak Langsung
 
Pajak langsung adalah pengenaan pajak yang didasarkan atas jumlah penghasilan maupun kekayaan yang dipunyai suatu perusahaan atau lembaga. Adapun jumlahnya sudah diatur dalam Undang-Undang Perpajakan. Pajak langsung umumnya wajib dibayar oleh wajib pajak serta tidak dapat diwakilkan maupun dibebankan pada orang atau instansi lain.

 Pajak Tidak Langsung
 
Pajak tidak langsung adalah besaran pajak pada saat terjadi suatu transaksi keuangan. Pajak semacam ini dapat diwakilkan atau dibebankan kepada orang lain. Contoh sederhana pajak tidak langsung yaitu ketika membeli pembelian barang di pusat perbelanjaan. Harga yang dibayar umumnya sudah termasuk pajak sehingga WP tidak perlu lagi membayar pajak ke pemerintah.


25 September 2021

Apasih Perbedaan Antara Accounting dan Finance?

Perbedaan Pengertian Finance dan Accounting


Gambar : Goumbik

Finance adalah bagian yang mengelola dan memegang uang secara langsung, baik dalam bentuk uang kartal maupun uang giral. Menurut Ridwan dan Inge, penulis buku Manajemen Keuangan, pengertian finance adalah seni dalam mengelola uang yang memengaruhi kehidupan setiap orang atau organisasi.

Sementara accounting adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi, serta menginterpretasikan aktivitas keuangan. Jika dilihat di Wikipedia, definisi accounting merupakan pengukuran, penjabaran, dan pemberian kepastian terhadap informasi keuangan yang akan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa finance mengelola arus keluar dan masuk keuangan. Kemudian accounting mengolah data aktivitas keuangan tersebut dan menyajikannya dalam laporan keuangan.

Perbedaan Antara Finance dan Accounting

Perbedaan Antara Finance dan Accounting
Banyak yang belum mengetahui perbedaan finance dan accounting. Dalam suatu perusahaan, biasanya bagian finance dan accounting berada pada divisi yang sama, yaitu divisi keuangan. Namun, finance dan accounting memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda yang sangat berisiko jika digabungkan.

Ya, pengelolaan keuangan merupakan hal yang krusial dalam perusahaan. Jika perusahaan ingin berjalan lancar dan berkembang sesuai harapan, serta tidak mengalami fraud, Anda harus menerapkan manajemen keuangan yang baik. Manajemen keuangan mencakup pencatatan keuangan, pembayaran, penagihan, efisiensi budgeting, dan penyesuaian anggaran perusahaan.

Tugas Finance dan Accounting

Tugas Bagian Finance

Tugas bagian finance berada di garda depan divisi keuangan. Adanya uang masuk ke perusahaan akan diterima oleh finance perusahaan. Demikian juga untuk uang keluar, bagian finance yang akan membayarnya kepada setiap vendor maupun pihak lainnya.

Pada umumnya, pihak finance bertugas untuk memegang uang kas perusahaan. Uang kas dalam bentuk pecahan uang kertas maupun uang logam untuk kebutuhan kas kecil perusahaan akan disimpan, dihitung, dan digunakan sesuai keperluan perusahaan oleh bagian finance. Finance juga bertugas mengatur ketersediaan kas perusahaan dan mencatat semua transaksi dengan benar.

Tugas finance lainnya adalah melakukan pengelolaan keuangan yang tersimpan di rekening bank perusahaan. Finance mengurus administrasi perbankan, seperti pembuatan surat kuasa, penerbitan buku cek, pengiriman rekening koran, dan lain-lain. Jika ada tagihan yang harus dibayar, finance bertugas untuk mengurus pencairan dana tersebut.

Tugas Bagian Accounting

Sudah jelas, bukan? Perbedaan finance dan accounting terlihat dari tugasnya. Accounting tidak memegang uang perusahaan, baik dalam bentuk kas maupun saldo rekening bank. Accounting juga tidak memiliki surat kuasa untuk mengelola rekening bank perusahaan seperti bagian finance.

Tugas accounting adalah menerima catatan aktivitas keuangan dari bagian finance. Catatan tersebut berupa total saldo awal kas kecil dan rekening bank, transaksi pengeluaran apa saja yang dibayarkan, pemasukan keuangan, serta saldo akhir kas kecil dan rekening bank.

Accounting bertugas untuk memastikan semua dokumen bukti transaksi keuangan dari finance telah lengkap dan benar sesuai standar akuntansi. Setelah semua dinyatakan lengkap dan benar, accounting akan memasukkan masing-masing transaksi ke jurnal keuangan dan pos-pos buku besar.

menerima catatan aktivitas keuangan dari bagian finance
Accounting kemudian mengolah data keuangan dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan, seperti neraca keuangan, laporan laba rugi, dan laporan lainnya, yang diperlukan. Contoh laporan lainnya yang biasanya dibuat accounting adalah laporan piutang penjualan, laporan pajak, perbandingan budgeting serta realisasi, dan lain-lain. Dari laporan keuangan tersebut, manajemen dapat membuat keputusan untuk melakukan penyesuaian anggaran perusahaan.

Selain memiliki keahlian dalam ilmu akuntansi, orang-orang di bidang keuangan juga harus memiliki kejujuran dan integritas yang tinggi. Perusahaan juga perlu menetapkan prosedur yang ketat untuk menutup celah terjadinya fraud. Salah satu caranya adalah dengan memisahkan fungsi finance dan accounting. 

Perbedaan finance dan accounting memiliki fungsi pengawasan agar jika ada satu pihak yang melakukan kesalahan, maka pihak lainnya dapat mengoreksi. Pengawasan juga semakin diperketat dengan adanya bagian audit atau internal auditor. Jadi, pengelolaan keuangan perusahaan dapat terselenggara dengan aman dan lancar.

Sumber : qubisa

24 September 2021

sudahkah Anda mengerti pengertian dari materai itu sendiri?

Memahami Pengertian dan Materai 2021

Gambar : HarinathR

Materai, suatu lembaran kecil yang mempunyai kekuatan hukum cukup mudah ditemukan di toko terdekat. Mungkin Anda sering membutuhkan materai untuk dokumen pendidikan, pekerjaan, atau bisnis. Keberadaan dan peran penting materai, menjadikan sebagian besar orang sudah familiar dengan barang satu ini. 

Akan tetapi, sudahkah Anda mengerti pengertian dari materai itu sendiri? Apa saja jenisnya? Tahu perbedaan materai 3.000, 6.000, dan 10.000? Simak ulasan berikut ini.

Pengertian dan Jenis Materai

Materai adalah suatu bukti bayaran perpajakan kepada negara atas pembuatan sebuah dokumen maupun berkas tertentu. Keberadaan materai pada suatu berkas bukan hanya ditempel, melainkan harus ditandatangani di atas materai agar memiliki kekuatan hukum.

Bahkan, penggunaan materai sudah tercantum pada Undang Undang Nomor 13 Tahun 1985 yang menyatakan bahwa materai akan dipakai sebagai pajak suatu dokumen yang bersifat perdata, misalnya akta notaris maupun pengajuan dokumen di pengadilan. 

Jika mengacu pada Undang Undang Nomor 10 Tahun 2020, materai adalah pajak yang dibebankan terhadap sebuah dokumen kertas dan elektronik yang dipakai sebagai keterangan atau bukti. Ada pula asas materai yaitu efisiensi, kesederhanaan, keadilan, kepastian hukum, serta kemanfaatan. 

Pemberlakukan materai pun digunakan demi pengoptimalan pendapatan negara demi pembiayaan pembangunan nasional secara mandiri menuju kesejahteraan, memberi kepastian hukum yang adil, penyesuaian keperluan masyarakat, serta penyelarasan ketentuan materai dengan ketentuan aturan undang undang yang diberlakukan. 

Jika melirik sejarahnya, materai pada awalnya diberlakukan dengan besaran Rp 500 sampai Rp 1000 (sesuai UU No.13 Tahun 1985). Namun, pemerintahan selanjutnya melanjutkan aturan baru yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 200 pada 20 April 2000 yang menyatakan bahwa harga materai yakni Rp 3000 dan Rp 6000. 

Kini, ada pula besaran materai Rp 10000 yang dibebankan atas 2 hal yaitu:

Pembuatan dokumen sebagai alat untuk keterangan tentang sebuah kejadian yang memiliki sifat perdata.

Penggunaan dokumen sebagai alat bukti di pengadilan. 

Tarif tunggal materai Rp 10000 telah berlaku sejak 1 Januari 2021. Di sisi lain, materai Rp 3000 maupun Rp 6000 masih sah berlaku selama masa transisi sampai tanggal 31 Desember 2021.

Hal yang perlu diingat, dalam masa transisi, materai Rp 3000 dan Rp 6000 dapat dipakai dengan minimal nilai Rp 9000. Penggunaan materai itu sendiri yaitu:

3 lembar materai senilai Rp 3000 pada satu dokumen yang ditempel secara berdampingan.

1 lembar materai Rp 3000 dan Rp 6000 pada satu dokumen yang ditempel secara berdampingan.

2 lembar materai Rp 6000 pada satu dokumen yang ditempel secara berdampingan.

Dengan adanya aturan baru ini pula, dokumen yang perlu menggunakan materai hanya dengan nominal uang di atas Rp 5 juta, sedangkan di bawah Rp 5 juta tidak dibebankan. Hal ini demi menyederhanakan dan efektivitas dengan adanya tarif tunggal serta materai elektronik.

Sumber : rusdionoconsulting

23 September 2021

Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

Bab 6 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : www_slon_pics

Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang

Meskipun transaksi persediaan memengaruhi Laporan Posisi Keuangan di pelaporan ilustrasi persediaan, transaksi-transaksi tersebut lebih memengaruhi Laporan Laba Rugi. Laporan Laba Rugi perusahaan dagang biasanya disiapkan dalam dua format: Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung dan Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung.

Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung.

Laporan Laba Rugi tahun 2016 untuk Solusi Net ditunjukkan di Tampilan 8. Bentuk Laporan Laba Rugi yang disebut laporan laba rugi bentuk tidak langsung (multiple step income statement), berisi beberapa bagian, subbagian, dan subjumlah.

Pendapatan dari Penjualan (Revenue from Sales) Bagian dari laporan laba rugi tidak langsung ini terdiri atas penjualan, retur dan potongan penjualan, diskon penjualan, serta penjualan bersih. Total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas barang terjual, baik penjualan kas maupun kredit, dilaporkan dalam bagian ini. Baik retur dan potongan penjualan maupun diskon penjualan dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan penjualan bersih (net sales). Beberapa perusahaan hanya melaporkan penjualan bersih dalam laporan laba ruginya dan melaporkan penjualan, retur dan potongan penjualan, dan diskon penjualan, di catatan atas laporan keuangan.

TAMPILAN 8 Laporan Laba Rugi Tidak Langsung


SolusiNet melaporkan penjualan sebesar Rp720.185.000, retur dan potongan penjualan sebesar Rp6.140.000, dan diskon penjualan sebesar Rp5.790.000, untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2106. Sebagai hasilnya, penjualan bersih sebesar Rp708.255.00.

Beban Pokok Penjualan (Cost of Merchandise Sold) Seperti yang ditunjukkan pada Tampilan 8. SolusiNet melaporkan beban pokok penjualan sebesar Rp525.305.000 selama tahun 2016. Jumlah ini merupakan biaya barang yang terjual ke pelanggan. Beban pokok penjualan juga biasa disebut cost of goods sold atau cost of sales.

Laba Kotor (Gross Profit) Selisih lebih atas penjualan bersih dan beban pokok penjualan adalah laba kotor. Seperti yang ditampilkan di Tampilan 8, SolusiNet melaporkan laba kotor sebesar Rp182.950.000 pada tahun 2016

Laba Operasi (Operating Income) Kadang disebut laba dari kegiatan operasi (income from operations), dihitung dengan mengurangkan beban operasi dari laba kotor. Kebanyakan perusahaan dagang menggolongkan beban operasi sebagai beban penjualan atau beban administrasi.

Beban yang terjadi secara langsung dalam menjual barang disebut beban penjualan (selling expenses). Dalam beban ini termasuk gaji tenaga penjual, bahan habis pakai yang digunakan di toko, penyusutan peralatan dan perabotan toko, ongkos kirim penjualan, dan beban iklan.

Beban yang muncul dalam administrasi atau kegiatan operasi umum perusahaan adalah beban administrasi (administrative expenses) atau beban umum (general expenses). Contohnya adalah gaji karyawan, penyusutan peralatan kantor, dan beban bahan habis pakai yang digunakan.

Meskipun beban penjualan dan administrasi dapat dilaporkan secara terpisah seperti yang ditunjukkan pada Tampilan 8, banyak perusahaan melaporkan bebar operasi sebagai pos tersendiri.


Pendapatan dan Beban Lainnya (Other Income and Expenses) Pendapatan dan beban lainnya merupakan komponen yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan Pendapatan dari sumber selain kegiatan operasi utama perusahaan digolongkan sebagai pendapatan lainnya (other income). Dalam perusahaan dagang, pos-pos ini termasuk pendapatan dari bunga, sewa, dan laba dari penjualan aset tetap. Beban-beban yang tidak berhubungan langsung dengan operasi diidentifikasi sebagai beban lainnya (other expenses). Beban bunga yang berasal dari beban bunga (kegiatan pendanaan) dan kerugian atas penjualan aset tetap merupakan contoh dari pos ini.

Pendapatan dan beban lainnya saling dikurangkan satu sama lain di laporan laba rug Jika jumlah pendapatan lainnya melebihi jumlah beban lainnya, selisih ditambahkan pada laba dari operasi untuk menghitung laba bersih. Jika yang terjadi kebalikannya, maka selisih dikurangi dari laba operasi. Komponen-komponen dari pendapatan dan beban lainnya atas SolusiNet dilaporkan seperti yang ditampilkan di bawah ini dan pada Tampilan 8.


Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung

Salah satu bentuk laporan laba rugi yang lain adalah laporan laba rugi bentuk langsung (single-step income statement). Seperti ditunjukkan di Tampilan 9, laporan laba rugi untuk SolusiNet mengurangkan jumlah seluruh beban dari jumlah seluruh pendapatan.


Bentuk langsung menekankan jumlah pendapatan dan jumlah beban sebagai faktor yang menentukan laba bersih. Kritik terhadap bentuk langsung adalah beberapa angka seperti laba kotor dan laba operasi tidak tersedia untuk analisis.

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan ekuitas pemilik untuk SolusiNet ditunjukkan pada Tampilan 10, Laporan ini disiapkan dengan cara yang sama dengan materi yang telah kita pelajari sebelumnya untuk perusahaan jasa.


Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan dapat disajikan dengan aset berada di sisi kiri serta liabilitas dan ekuitas pemilik di sisi kanan. Bentuk laporan posisi keuangan seperti ini disebut bentuk akun (account form). Laporan posisi keuangan juga dapat disajikan secara berurut ke bawah dalam tiga bagian. Bentuk laporan posisi keuangan seperti ini disebut bentuk laporan (report form).


Laporan posisi keuangan bentuk laporan untuk SolusiNet ditunjukkan pada Tampilan 11. Di laporan posisi keuangan ini, perhatikan bahwa persediaan pada akhir periode dilaporkan sebagai aset lancar dan bagian lancar wesel bayar sebesar Rp5.000.000 dilaporkan sebagai liabilitas lancar.

22 September 2021

Transaksi Penjualan

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 6 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : Free-Photos

Transaksi Penjualan

Pendapatan dari penjualan persediaan biasanya dicatat sebagai Penjualan. Kadang-kadang, perusahaan menggunakan Penjualan Persediaan (Sales of Merchandise). Penjualan Tunai Perusahaan dapat menjual barang secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai biasanya dimasukkan ke mesin kasir dan dicatat dalam akun-akun.

Pada sistem persediaan perpetual, beban pokok penjualan dan pengurangan jumlah persediaan harus dicatat juga. Dengan cara ini, akun persediaan akan menunjukkan jumlah sisa persediaan (yang belum terjual).

Penjualan ritel dilakukan kepada pelanggan yang menggunakan kartu kredit. seperti MasterCard atau VISA. Penjualan seperti ini dicatat sebagai penjualan tunai. Hal ini karena penjualan akan diproses oleh sebuah lembaga kliring yang menghubungi bank penerbit kartu kredit Bank inilah yang akan mentransfer uang tunai hasil penjualan secara elektronik ke rekening bank perusahaan ritel. Dengan demikian, pengecer biasanya baru menerima kas dalam beberapa hari setelah melakukan penjualan menggunakan kartu kredit.

Jika pelanggan membayar tunai maupun menggunakan MasterCard untuk membayar pembelanjaannya, penjuaian akan dicatat seperti ditunjukkan di jurnal tanggal 3 Maret di atas. Beban pemprosesan yang dikenakan oleh lembaga kliring atau bank penerbit kartu kredit dicatat secara periodik sebagai beban. Beban ini biasanya dilaporkan di laporan laba rugi sebagai beban administrasi.

Selain menggunakan MasterCard atau VISA, pelanggan dapat menggunakan kantu kredit yang tidak diterbitkan oleh sebuah bank. Misaln pelanggan dapat menggunakan kartu American Express. Jika penjual menggunakan lembaga kliring, maka lembaga tersebut akan menagih piutang dan mentransfer kas ke akun bank perusahaan ritel dengan cara yang sama jika pelanggan menggunakan MasterCard atau VISA. Namun. perusahaan besar mungkin menggunakan lembaga kliring. Dalam kasus tersebut, kartu kredit penjualan non-bank, harus dilaporkan ke perusahaan kartu tersebut terlebih dahulu sebelum kas diterima. Oleh karena itu, piutang dibuat oleh perusahaan kartu kredit non-bank. Namun, ketika kebanyakan perusahaan ritel menggunakan lembaga kliring untuk memproses kartu kredit bank maupun non-bank, semua penjualan dengan menggunakan kartu kredit akan dicatat sebagi penjualan kas.

Penjualan Kredit Perusahaan dapat menjual barang secara kredit. Penjual mencatat penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha dan kredit pada Penjualan.

Diskon Penjualan Seperti yang telah disebutkan di pembahasan transaksi pembelian, seorang penjual dapat menawarkan syarat kredit kepada pembeli yaitu diskon untuk pembayaran awal. Penjual menyebut diskon tersebut sebagai diskon penjualan (sales discount).

Diskon penjualan akan mengurangi pendapatan penjualan. Untuk menguranginya, akun penjualan dapat didebitkan. Namun, para manajer biasanya ingin mengetahui jumlah diskon penjualan selama periode tertentu. Oleh karena itu, diskon penjualan dicatat di akun diskon penjualan yang terpisah, akun Diskon Penjualan merupakan akun kontra terhadap Penjualan.

Retur dan Potongan Penjualan Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh pembeli kepada penjual, yang dari sisi penjual merupakan retur penjualan (sales return). Di samping itu, karena barang rusak, cacat, atau alasan lain, penjual dapat mengurangi harga barang, yang disebut sebagai potongan penjualan (sales allowance). Dari perspektif penjual, pengembalian dan potongan ini disebut retur dan potongan penjualan (sales return and allowances). penyembaran

Jika retur atau potongan penjualan terjadi pada penjualan kredit, penjual biasanya mengeluarkan memo kredit atau memorandum kredit (credit memorandum) untuk pembelt. Memo ini menunjukkan jumlah dan alasan kredit penjual terhadap piutang usaha (yang jika dikredit berarti berkurang jumlahnya).

Seperti diskon penjualan, retur dan potongan penjualan mengurangi pendapatan. Keduanya juga menambah ongkos kirim penjualan dan beban lainnya. Oleh karena manajer perlu mengetahui jumlah retur dan potongan penjualan dalam suatu periode, penjual biasanya mencatat retur dan potongan penjualan di akun terpisah. Retur dan Potongan Penjualan merupakan akun kontra terhadap Penjualan.

Penjual mendebit Retur dan Potongan Penjualan dengan jumlah tertentu. Jika penjualan awal secara kredit, maka penjual mengkredit Piutang Usaha. Oleh karena persediaan selalu diperbarui dalam sistem perpetual, maka penjual mencatat jumlah barang yang dikembalikan ke dalam akun persediaan (debit). Penjual harus mengkredit jumlah (biaya) barang yang dikembalikan pada akun Beban pokok penjualan. Akibatnya. beban pokok penjualan berkurang karena akun ini didebit saat penjualan awal dicatat.

Pembeli mungkin saja membayar barang yang dibeli dan kemudian barang tersebar dikembalikan. Dalam kasus ini, penjual dapat melakukan salah satu hal berikut

1. Mengeluarkan memo kredit untuk mengurangi jumlah piutang pembeli,

2. Mengembalikan uang tunai kepada pembeli. atau

3. Jika memo kredit digunakan terhadap piutang pembeli, penjual mencatat ayat jurta yang sama dengan ayat jurnal sebelumnya.

Namun, jika penjual mengembalikan uang tunai kepada pembeli sebagai potongan harga atau penggantian harga barang yang diretur maka penjual akan mendebit Retur dan Potongan Penjualan dan mengkredit Kas.

21 September 2021

Transaksi Pembelian

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 6 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : Free-Photos

Transaksi Pembelian

Terdapat dua sistem untuk akuntasi transaksi dagang: perpetual dan periodik. Dalam sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system), setiap pembelian dan penjualan barang dicatat dalam akun Persediaan dan buku besar yang berkaitan. Jadi. jumlah barang tersedia untuk dijual dan jumlah yang terjual dilaporkan dalam catatan persediaan secara terus-menerus (perpetual). Dalam sistem persediaan periodik (periodic inventory system), catatan persediaan tidak menunjukkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau jumlah terjual selama periode tertentu. Sebagai gantinya, sebuah daftar persediaan yang tersedia, yang disebut persediaan fisik (physical inventory), disiapkan pada akhir periode akuntansi Persediaan fisik digunakan untuk menentukan nilai persediaan yang tersedia pada akhir periode dan nilai persediaan yang terjual selama periode tersebut.

Kebanyakan perusahaan dagang menggunakan sistem persediaan perpetual terkomputerisasi. Sistem tersebut biasanya menggunakan barcode atau radio frequency identification codes (kode RFID) yang melekat pada produk. Sebuah pemindai optik atau alat RFID akan digunakan untuk membaca kode produk dan mencatat persediaan yang tersedia dan terjual.

Istilah pembelian kredit biasanya terlihat dari faktur (invoice) atau tagihan (bill) yang dikirimkan oleh penjual kepada pembeli.

Syarat untuk waktu pembayaran yang disepakati oleh pembeli dan penjual disebut syarat kredit (credit terms). Jika pembayaran dilakukan saat pengiriman, syaratnya adalah tunai atau tunai bersih. Sebaliknya, pembeli yang diperbolehkan mendapat kelonggaran waktu untuk membayar dikenal sebagai periode kredit (credit period). Periode tersebut biasanya dimulai dengan tanggal penjualan seperti ditunjukkan dalam faktur.

Jika pembayaran jatuh tempo dalam beberapa hari yang disebutkan setelah tanggal faktur, seperti 30 hari, syaratnya adalah 30 hari bersih, yang ditulis sebagai m/30 Jika pembayaran jatuh tempo pada akhir bulan yang sama dengan bulan penjualan, syaratnya ditulis sebagain/eom (end-of-month).

Diskon Pembelian Untuk mendorong pembeli agar membayar sebelum batas akhir periode kredit, penjual tidak jarang memberikan diskon. Sebagai contoh, penjual dapat menawarkan diskon 2% jika pembeli membayar dalam 10 hari setelah tanggal faktur. Jika pembeli tidak mengambil diskonnya, jumlah yang tertera di faktur akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari! Syarat ini ditulis sebagai 2/10, n/30 dan dibaca sebagai diskon 2% jika dibayar dalam 10 hari, jumlah bersih jatuh tempo dalam 30 hari. Syarat kredit 2/10, n/30 dirangkum dalam Tampilan 2 dengan menggunakan informasi dari faktur di Tampilan 1.

Diskon yang diambil pembeli atas pembayaran lebih awal dicatat sebagai diskon lapat pembelian. Diskon pembelian yang diambil oleh pembeli untuk pembayaran faktur lebih awal mengurangi harga pokok pembelian. Bahkan jika pembeli harus meminjam uang untuk membayar dalam periode diskon, hal ini tetap menjadi keuntungan bagi pembeli. Kebanyakan perusahaan merancang sistem akuntansi mereka sehingga semua diskon yang tersedia diambil.

Retur dan Potongan Pembelian Seorang pembeli bisa saja mengajukan pengembalian persediaan yang merupakan retur pembelian (purchases return) atau permintaan potongan harga yaitu potongan pembelian (purchases allowance) ketika terdapat persediaan yang rusak. Dari perspektif pembeli (debitur), pengembalian atau potongan biasa disebut retur pembelian dan potongan pembelian. Biasanya, pembeli mengirimkan surat atau memorandum debit ke penjual untuk memberitahukan kepada penjual alasan mengembalikan (retur pengembalian) atau untuk mengajukan penurunan harga (potongan pembelian).

Suatu memo debit atau memorandum debit (debit memorandum), seperti ditunjukkan di Tampilan 3, memberitahukan kepada penjual jumlah yang diajukan pembeli untuk mendebit utang usaha yang tercatat di penjual. Memo tersebut juga menyatakan alasan retur atau permintaan untuk potongan harga.

20 September 2021

Karakteristik Perusahaan Dagang

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 6 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : Pexels

Karakteristik Perusahaan Dagang

Aktivitas perusahaan jasa berbeda dengan aktivitas perusahaan dagang. Perbedaan perbedaan tersebut dijelaskan melalui ilustrasi Laporan Laba Rugi berikut ini.

Perusahaan Jasa
Pendapatan jasa
Beban operasi
Laba bersih

Perusahaan Dagang
Penjualan
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban operasi
Laba bersih

Aktivitas pendapatan perusahaan jasa melibatkan pemberian jasa ke pelanggan. Dalam laporan laba ruginya, pendapatan atas pelayanan yang diberikan dilaporkan sebagai pendapatan jasa. Beban operasi yang muncul dalam penyediaan jasa dikurangkan dari pendapatan jasa, menghasilkan laba bersih. Sebaliknya, aktivitas pendapatan perusahaan dagang melibatkan pembelian dan penjualan barang dagang. Awalnya, perusahaan dagang harus membeli barang untuk dijual ke pelanggan. Ketika barang tersebut terjual, pendapatan dilaporkan sebagai penjualan (sales) dan biayanya diakui sebagai beban yang disebut beban pokok penjualan (cost of merchandise sold). Biaya barang-barang yang terjual dikurangkan dari penjualan dan menghasilkan laba kotor (gross profit). Jumlah ini disebut laba kotor karena masih harus dikurangi dengan beban operasi.

Sisa barang dagang (belum terjual) di akhir periode akuntansi disebut sebagai persediaan barang (merchandise inventory). Persediaan barang dagang dilaporkan sebagai aset lancar di laporan posisi keuangan.

19 September 2021

Perdagangan Elektronik

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 5 Sistem Akuntansi

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : pixies

Perdagangan Elektronik

Menggunakan Internet untuk menjalankan transaksi bisnis dinamakan perdagangan elektronik (e-commerce). Saat terjadi transaksi antara sebuah perusahaan dan seorang konsumen, maka hal ini disebut perdagangan elektronik B2C (business-to-consumer) Sebagai contoh, perusahaan yang terlibat dalam perdagangan elektronik B2C termasuk PT Bhineka Mentari Dimensi (Bhineka), dan Plasa.com. Usaha B2C menambah nilai karena memungkinkan konsumen berbelanja dan menerima barang di rumah, alih alih pergi langsung ke toko untuk membeli barang tersebut. Sebagai contoh, Bhineka memungkinkan konsumen menggunakan situs Webnya untuk memilih dan membeli peranti lunak dan produk lainnya dan dikirim langsung ke rumah pembeli.

Saat terjadi transaksi antara sebuah perusahaan dan perusahaan lainnya, maka hal ini disebut perdagangan elektronik B2B (business-to-business). Contoh perusahaan yang terlibat dalam perdagangan elektronik B2B termasuk PT Avesta Continental Pack, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembungkusan produk farmasi dan PT Repex Wahana, sebuah perusahaan jasa pengiriman barang. Contohnya, PT Repex Wahana, menggunakan perdagangan elektronik untuk membeli bahan habis pakai dan peralatan dari pemasoknya. Saat ini, 90% dari pelanggan PT Repex Wahana merupakan perusahaan dan 10% sisanya merupakan perorangan atau ritel. Kunci kesuksesan perusahaan ini dalam segmen pasar B2B adalah berfokus pada kesempurnaan produk, menyediakan pelayanan terbaik, dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).

Internet menciptakan kesempatan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam melaksanakan transaksi. Banyak perusahaan menyadari manfaat dari menggunakan perdagangan elektronik terhadap siklus pendapatan/penagihan dan pembelian/pembayaran, seperti digambarkan di atas. Selain itu, tiga area yang lebih maju di mana Internet digunakan untuk tujuan bisnis adalah:

1 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management-SCM): Aplikasi Internet untuk merencanakan dan mengoordinasikan pemasok.

2 Manajemen Hubungan Konsumen (Customer Relationship Management CRM): Aplikasi Internet untuk merencanakan dan mengoordinasikan usaha pemasaran dan penjualan.

3. Manajemen Siklus Hidup Produk (Product Life-Cycle Management PLM); Aplikasi Internet untuk merencanakan dan mengoordinasikan proses pengembangan dan perancangan produk.

Perdagangan elektronik juga memberikan kesempatan bagi proses usaha berjalan lebih cepat untuk beroperasi pada tingkat biaya yang lebih rendah. Aplikasi Internet yang baru diperkenalkan secara terus-menerus seiring dengan berkembangnya Internet menjadi metode menjalankan bisnis yang lebih diinginkan.

18 September 2021

Sistem Akuntansi Manual

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 5 Sistem Akuntansi

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman



Sistem Akuntansi Manual

Sistem akuntansi dapat dilakukan secara manual atau menggunakan peranti lunak komputer (terkomputerisasi). Memahami sistem akuntansi manual dapat membantu dalam mengenali hubungan antara dara akuntansi dengan laporan akuntansi. Selain itu, kebanyakan sistem terkomputerisasi tetap menggunakan prinsip-prinsip yang digunakan dalam sistem manual.

Pada bab-bab sebelumnya, seluruh transaksi SolusiNet secara manual dicatat dalam, jurnal dua kolom atau sering disebut sebagai jurnal umum. Ayat jurnal kemudian diposting satu demi satu ke dalam akun yang terdapat di buku besar. Sistem akuntansi manual seperti ini mudah digunakan dan dimengerti saat perusahaan memiliki transaksi dalam jumlah kecil. Saat perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi sejenis, maka penggunaan jurnal umum dua kolom untuk segala transaksi menjadi tidak efisien dan tidak praktis. Dalam hal ini, buku besar pembantu dan jurnal khusus akan sangat membantu.

Buku Besar Pembantu

Sejumlah besar akun-akun individu yang memiliki kesamaan karakteristik dapat dikumpulkan bersama dalam buku besar terpisah yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku utama yang mencakup seluruh akun-akun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi kemudian disebut buku besar umum atau sering disebut buku besar (general ledger). Dalam buku besar umum, setiap buku besar pembantu akan diwakili oleh suatu akun yang merangkum saldo, yang disebut akun pengendali atau akun induk (controlling account). Jumlah saldo akun dalam buku besar pembantu harus sama dengan saldo pada akun pengendali terkait. Oleh karena itu, kita bisa menganggap bahwa buku besar pembantu adalah buku sekunder yang mendukung akun pengendali di buku besar.

Dua buku besar pembantu yang paling umum adalah:

1. Buku besar pembantu piutang usaha

2. Buku besar pembantu utang usaha

Buku besar pembantu piutang usaha (accounts receivable subsidiary ledger) atau buku besar pelanggan mendaftar pelanggan berdasarkan urutan abjad. Akun pengendali dalam buku besar yang merangkum seluruh transaksi debit dan kredit untuk setiap akun pelanggan individu adalah Piutang Usaha.

Buku besar pembantu utang usaha (accounts payable subsidiary ledger) atau buku besar kreditur mendaftar kreditur berdasarkan urutan abjad. Akun pengendali yang terkait dalam buku besar adalah Utang Usaha.

Jurnal Khusus

Salah satu metode pengolahan data yang lebih efisien dalam sistem akuntansi manual adalah menggunakan jurnal khusus. Jurnal khusus (special journal) dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi berulang kali. Sebagai contoh, karena kebanyakan perusahaan memiliki banyak transaksi pembayaran kas, perusahaan perusahaan tersebut mungkin menggunakan jurnal khusus untuk mencatat pembayaran kas. Mereka juga akan menggunakan jurnal khusus lain untuk mencatat penerimaan kas.

Jurnal umum (general journal) atau sering disebut jurnal saja, dapat digunakan untuk ayat jurnal yang tidak cocok dicatat di jurnal khusus manapun. Sebagai contoh, ayat jurnal penyesuaian dan penutup dicatat di jurnal umum.

Jurnal Pendapatan

Jurnal pendapatan (revenue journal) digunakan hanya untuk mencatat pendapatan yang diterima secara kredit. Pendapatan yang diterima secara tunai langsung dicatat di jurnal penerimaan kas, tanpa melalui jurnal pendapatan.

Jurnal Penerimaan Kas

Seluruh transaksi yang melibatkan penerimaan kas dicatat di jurnal penerimaan kas (cash receipts journal)

Jurnal Pembelian

Jurnal pembelian (purchase journal) dirancang untuk mencatat seluruh pembelian secara kredit. Pembelian secara tunai langsung dicatat di jurnal pengeluaran kas.

Jurnal Pengeluaran Kas

Semua transaksi yang melibatkan pembayaran kas dicatat dalam jurnal pengeluaran kas (cash payments journal).


17 September 2021

Sistem Akuntansi Dasar

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 5 Sistem Akuntansi

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman



Sistem Akuntansi Dasar

Sistem akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan, Akan tetapi, sistem akuntansi untuk kebanyakan perusahaan jauh lebih rumit dari SolusiNet. Sebagai contoh, sistem akuntansi Garuda Indonesia tidak hanya mencatat transaksi dasar tetapi juga mencatat data-data pada, antara lain untuk pemesanan tiket, penagihan kartu kredit. perawatan pesawat, jam kerja karyawan, konsumsi bahan bakar, dan komisi agen perjalanan.

Sistem akuntansi berubah melalui proses tiga tahap seiring dengan perkembangan dan perubahan perusahaan. Tiga tahap tersebut adalah:

Tahap 1. Menganalisis kebutuhan pihak-pihak yang menggunakan informasi.

Tahap 2. Sistem dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan penggunanya.

Tahap 3. Sistem ini kemudian diterapkan dan digunakan.

Untuk SolusiNet, kita telah menentukan bahwa Cinta Cita membutuhkan laporan keuangan untuk usaha barunya. Sistem manual yang sangat dasar mencakup bagan akun, jurnal dua kolom, dan buku besar telah dirancang untuk SolusiNet. Akhirnya, sistem digunakan untuk mencatat transaksi dan menyiapkan laporan keuangan.

Saat sistem telah diterapkan, umpan balik atau masukan dari pengguna informasi dapat digunakan untuk menganalisis dan mengembangkan sistem. Sebagai contoh, pada bab-bab selanjutnya, kita akan melihat bahwa SolusiNet mengembangkan bagan akunnya seiring dengan perkembangan usaha yang semakin kompleks.

Rancangan sistem akuntansi terdiri atas:
1. pengendalian internal; dan
2. metode pengolahan informasi.

Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang di melindungi aset dari penyalahgunaan memastikan keakuratan informasi bisnis, serta memastikan hukum dan peraturan yang berlaku telah diikuti. Kita akan membahas lebih terperinci mengenai pengendalian internal di Bab 8. Metode pengolahan merupakan alat yang digunakan sistem untuk mengumpulkan, merangkum, dan melaporkan informasi akuntansi. Metode ini dapat dilakukan secara manual atau terkomputerisasi. Di bagian berikutnya, pertama-tama kita akan membahas sistem akuntansi manual yang menggunakan jurnal khusus dan selanjutnya sistem akuntansi terkomputerisasi.

16 September 2021

Ayat Jurnal Penutup

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 4 Menyelesaikan Siklus Akuntansi

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman



Ayat Jurnal Penutup

Seperti yang kita bahas di Bab 3, ayat jurnal penyesuaian dicatat ke dalam jurnal pada akhir periode akuntansi. Untuk SolusiNet, ayat jurnal penyesuaian ditunjukkan di Tampilan 9 di Bab 3.

Setelah ayat jurnal penyesuaian dipindahkan ke buku besar SolusiNet, seperti yang ditunjukkan di Tampilan 6, buku besar akan sesuai dengan data yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

Saldo akun-akun yang dilaporkan di Laporan Posisi Keuangan terus disertakan dari tahun ke tahun. Karena biasanya bersifat permanen, maka akun-akun ini disebut akun permanen (permanent account) atau akun riil (real account). Misalnya Kas, Piutang Usaha, Peralatan, Akumulasi Penyusutan, Utang Usaha, dan Ekuitas Pemilik adalah akun riil.

Saldo akun-akun yang dilaporkan di Laporan Laba Rugi tidak disertakan dari tahun ke tahun. Begitu juga dengan saldo akun Prive Pemilik, yang dilaporkan dalam Laporan Perubahan Ekuitas, tidak disertakan. Karena akun-akun ini hanya melaporkan jumlah untuk satu periode, maka disebut akun sementara (temporary account) atau akun nominal (nominal account). Misalnya, Pendapatan Honor Rp16.840.000 dan Beban Upah Rp4.525.000 untuk SolusiNet yang ditunjukkan di Tampilan 2 untuk dua bulan yang berakhir 31 Desember 2014 dan tidak disertakan ke tahun 2015.

Pada awal periode selanjutnya, saldo akun sementara harus nol. Dengan demikian, saldo akun sementara dipindahkan ke akun riil pada akhir periode. Ayat jurnal yang memindahkan saldo-saldo ini disebut ayat jurnal penutup (closing entries). Proses pemindahan disebut proses penutupan (closing process) atau kadang disebut sebagai tutup buku (closing the books).

Proses penutupan meliputi empat tahap:

1. Saldo akun Pendapatan dipindahkan ke sebuah akun yang disebut Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary).

2. Saldo akun Beban dipindahkan ke sebuah akun yang disebut Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary).

3. Saldo Ikhtisar Laba Rugi (laba bersih atau rugi bersih) lalu dipindahkan ke akun Modal Pemilik

4. Saldo Prive Pemilik dipindahkan ke akun Modal.

Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary) adalah akun sementara yang digunakan hanya pada saat akhir periode. Pada awal proses penutupan, tidak ada saldo Ikhtisar Laba Rugi. Selama proses penutupan, Ikhtisar Laba Rugi akan didebit dan dikredit untuk jumlah yang berbeda-beda. Pada akhir proses penutupan, Ikhtisar Laba Rugi tidak akan memiliki saldo lagi. Karena Ikhtisar Laba Rugi ini memiliki efek "membersihkan" atau menihilkan saldo akun pendapatan dan beban, maka kadang disebut juga akun kliring (clearing account).

Empat ayat jurnal penutup dalam proses penutupan adalah:

1. Semua pendapatan didebit sebesar saldonya dan mengkredit ikhtisar laba rugi.

2. Semua beban dikredit sebesar saldonya dan mendebit ikhtisar laba rugi.

3. Ikhtisar laba rugi didebit sebesar saldonya dan mengkredit 4. Prive pemilik dikredit dan mendebit modal pemilik.

Dalam kasus rugi bersih, ikhtisar laba rugi memiliki saldo debit setelah dua ayat jurnal penutup. Dalam kasus ini, ikhtisar laba rugi dikredit sebesar saldonya dan mendebit modal pemilik sebesar kerugian.

Jurnal penutup dicatat di dalam jurnal dan diberi tanggal pada hari terakhir periode akuntansi. Jurnal penutup dibuat sesaat setelah jurnal penyesuaian. Tulisan Jurnal Penutup sering kali dimasukkan di atas jurnal penutup untuk memisahkannya dengan jurnal penyesuaian.

Sangat mungkin untuk menutup akun sementara (pendapatan dan beban) tanpa menggunakan akun kliring seperti Ikhtisar Laba Rugi. Dalam hal ini, saldo akun pendapatan dan beban ditutup secara langsung ke akun modal pemilik. Proses ini berjalan otomatis dalam sistem akuntansi komputerisasi.

15 September 2021

Laporan Posisi Keuangan

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 4 Menyelesaikan Siklus Akuntansi

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : firmbee

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan disiapkan secara langsung dari kolom Laporan Posisi Keuangan atau Daftar saldo yang Sudah Disesuaikan, di kertas kerja yang dimulai dengan Kas. Jumlah Aset dan Liabilitas diambil dari kertas kerja. Namun, jumlah Ekuitas pemilik diambil dari Laporan Perubahan Ekuitas.

Aset-aset biasanya dibagi ke dalam dua kelompok untuk disajikan di Laporan Posisi
Keuangan. Kedua kelompok itu adalah: 1) aset lancar dan 2) aset tetap.

Aset Lancar Kas dan aset lainnya yang diharapkan akan dapat diubah menjadi uang tunai atau dijual atau digunakan dalam waktu satu tahun atau kurang dalam kegiatan operasi normal perusahaan disebut aset lancar (current asset). Selain kas, aset lancar yang biasanya dimiliki oleh usaha jasa adalah wesel tagih, piutang usaha, bahan habis pakai, dan beban dibayar di muka lainnya.

Wesel tagih (notes receivable) adalah jumlah terutang dari pembeli. Wesel tagih adalah surat formal atau janji tertulis untuk membayar jumlah terutang berikut bunganya pada tanggal yang disepakati. Piutang usaha juga merupakan tagihan kepada pembeli, tetapi bentuknya tidak formal seperti wesel tagih. Piutang usaha biasanya berasal dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Wesel tagih dan piutang usaha digolongkan sebagai aset lancar karena biasanya akan berubah menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau kurang.

Aset Tetap (fixed assets atau plant assets) meliputi peralatan, mesin, gedung, dan tanah Seperti yang dibahas di Bab 3, nilai aset tetap menyusut seiring dengan berjalannya waktu, kecuali tanah. Harga perolehan, akumulasi penyusutan. dan nilai buku setiap jenis aset tetap biasanya dilaporkan di Laporan Posisi Keuangan atau diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Liabilitas adalah jumlah utang perusahaan kepada kreditor. Dua jenis utang yang umum adalah: (1) liabilitas lancar dan (2) liabilitas jangka panjang.

Liabilitas Lancar Liabilitas yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu pendek (biasanya satu tahun atau kurang) dan akan dibayar dengan menggunakan aset lancar disebut liabilitas lancar (current liabilities). Liabilitas yang umum dalam kategori ini adalah wesel bayar dan utang usaha. Liabilitas lancar lainnya yang biasanya terdapat dalam buku besar adalah utang gaji, utang bunga, utang pajak, dan pendapatan dibayar di muka.

Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas yang jatuh tempo dalam jangka waktu panjang (biasanya lebih dari satu tahun) disebut liabilitas jangka panjang. Jika SolusiNet memiliki liabilitas jangka panjang, maka akan dilaporkan di bawah liabilitas lancar. Jika liabilitas jangka panjang akan dilunasi dalam waktu satu tahun, maka diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar. Jika akan diperpanjang dan tidak dibayar dalam 1 tahun, maka akan dilanjutkan sebagai jangka panjang. Saat suatu aset ditetapkan sebagai jaminan atas suatu liabilitas, maka liabilitas tersebut dapat disebut sebagai wesel bayar gadai (mortgage note payable) atau utang hipotek (mortgage payable).

Ekuitas Pemilik Hak pemilik terhadap aset perusahaan disajikan di laporan posisi keuangan di bawah bagian liabilitas. Ekuitas pemilik ditambahkan ke jumlah liabilitas dan jumlah ini harus sama dengan jumlah aset.

14 September 2021

Beban Penyusutan

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 3 Proses Penyesuaian

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : Free-Photos

Beban Penyusutan

Aset tetap (fixed assets atau plant-assets) adalah sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki masa manfaat yang panjang. Contoh dari aset tetap termasuk tanah, bangunan, dan peralatan. Sebenarnya, aset tetap merupakan jenis beban dibayar di muka jangka panjang. Namun, karena sifat dan masa manfaatnya yang panjang, aset ini dibahas terpisah dari beban dibayar di muka lainnya, seperti bahan habis pakai dan asuransi dibayar di muka.

Aset tetap, seperti peralatan kantor, digunakan seperti bahan habis pakai, yaitu untuk menghasilkan pendapatan. Namun tidak seperti bahan habis pakai, terjadinya penurunan peralatan (aset) dalam hal kuantitas/fisik tidak dapat terlihat secara kasat mata. Alih-alih, seiring berlalunya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi penggunanya. Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).

Semua aset tetap, kecuali tanah, akan kehilangan manfaatnya. Penurunan manfaat aset yang dipakai untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban. Meskipun demikian, penurunan dalam aset tetap sulit diukur. Oleh karena alasan ini, sebagian dari biaya aset tetap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang masa manfaatnya Beban periodik ini disebut beban penyusutan (depreciation expense). Ayat jurnal penyesuatan untuk mencatat penyusutan sama dengan ayat jurnal penyesuaian untuk penggunaan bahan habis pakai. Akun yang didebit adalah akun beban penyusutan. Akan tetapi, akun Aset Peralatan Kantor tidak dikredit karena harga perolehan aset tetap berikut akumulasi jumlah penyusutan yang telah dicatat sejak pembelian biasanya dilaporkan di laporan posisi keuangan. Akun yang dikreditkan adalah akumulasi penyusutan (accumulated depreciation).

Akun akumulasi penyusutan disebut akun kontra (contra accounts) atau akun aset kontra (contra asset accounts), karena akun tersebut dikurangi dari akun aset pasangannya di laporan posisi keuangan. Saldo normal akun kontra adalah kebalikan dari akun yang dikuranginya. Jadi, saldo normal akumulasi penyusutan adalah kredit.

13 September 2021

Jenis Akun yang Memerlukan Penyesuaian

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 3 Proses Penyesuaian

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : kaboompics

Jenis Akun yang Memerlukan Penyesuaian

Ada empat jenis akun yang memerlukan penyesuaian, yaitu:

1. Beban dibayar di muka

2. Pendapatan diterima di muka

3. Pendapatan yang masih akan diterima

4. Beban yang masih harus dibayar

Beban dibayar di muka (prepaid expenses) adalah beban yang akan datang yang awalnya dicatat sebagai aset karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima. Aset ini kemudian berubah menjadi beban seiring dengan berlalunya waktu atau melalui kegiatan normal usaha.

Pendapatan diterima di muka (unearned revenues) adalah penerimaan awal atas pendapatan masa depan dan dicatat sebagai liabilitas ketika kas diterima. Pendapatan diterima di muka ini kemudian berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha.

Pendapatan yang masih akan diterima (accrued revenues) adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tetapi kas belum diterima. Biaya untuk jasa pengacara atau jasa dokter yang telah diberikan namun belum ditagihkan adalah pendapatan yang masih akan diterima.

Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) adalah beban yang telah terjadi tapi belum dicatat dan belum dibayarkan. Upah yang sudah waktunya dibayar kepada karyawan pada akhir periode tetapi belum dibayarkan adalah beban yang masih harus dibayar.

Beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka terkadang disebut sebagai tangguhan (deferral) karena pencatatan beban atau pendapatan yang terkait ditangguhkan sampai di masa mendatang. Beban yang akan diterima dan pendapatan yang masih akan diterima terkadang disebut sebagai akrual (accrual) karena pendapatan dan beban terkait seharusnya dicatat pada periode berjalan.

12 September 2021

Proses Penyesuaian

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 3 Proses Penyesuaian

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : mozlase_

Proses Penyesuaian

Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apa pun dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, salde akun kas dan akun tanah biasanya adalah jumlah yang dilaporkan di laporan posisi keuangan Meskipun demikian, beberapa akun memerlukan pemuktahiran (updating) untuk beberapa alasan.

1. Beberapa beban tidak dicatat secara harian. Sebagai contoh, Bahan Habis Pakai (supplies) akan memerlukan banyak ayat jurnal dengan jumlah yang kecil-kecil. Selain itu, jumlah nilai bahan habis pakai umumnya tidak diperlukan.

2. Beberapa pendapatan dan beban direalisasi dengan berlalunya waktu dan bukan transaksi yang terjadi secara khusus. Sebagai contoh, pendapatan sewa yang diterima di muka menjadi pendapatan dengan berlalunya masa sewa. Contoh lain, premi asuransi dibayar di muka menjadi beban selama masa asuransi.

3. Beberapa pendapatan dan beban mungkin belum dicatat. Sebagai contoh, perusahaan telah melakukan penyerahan jasa kepada pelanggan tetapi belum ditagih atau dicatat pada akhir periode. Contoh lain, perusahaan bisa jadi belum membayar gaji pegawainya sampai bulan lewat periode akuntansi meskipun pegawai telah bekerja dan berhak atas gajinya.

Analisis dan pemuktahiran akun-akun pada akhir periode sebelum laporan keuangan disiapkan disebut proses penyesuaian (adjusting process). Ayat jurnal yang memutakhirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries). Seluruh ayat jurnal penyesuaian memengaruhi paling tidak satu akun laba rugi dan satu akun laporan posisi keuangan. Jadi, ayat jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun aset atau liabilitas.

11 September 2021

Karakteristik Proses Penyesuaian

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 3 Proses Penyesuaian

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : kaboompics

Karakteristik Proses Penyesuaian

Ketika menyiapkan laporan keuangan, masa ekonomis perusahaan dibagi berdasarkan periode waktu, misalnya bulanan, triwulanan, atau tahunan. Konsep periode akuntansi (accounting period concept), mengharuskan pendapatan dan beban dilaporkan pada periode yang tepat. Untuk menentukan periode yang tepat, akuntan mengacu pada International Financial Reporting Standards (IFRS) yang mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting).

Dalam akuntansi berbasis akrual, pendapatan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan (earned). Sebagai contoh, pendapatan dilaporkan saat layanan telah diberikan kepada pelanggan. Kas yang telah atau belum diterima dari pelanggan selama periode itu. Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini disebut konsep pengakuan pendapatan (revenue recognition concept).

Pada akuntansi berbasis akrual, beban dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan beban tersebut. Sebagai contoh, gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan, yang tidak harus sama waktunya dengan saat gaji dibayarkan. 

Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan dan beban yang terkait dengan pendapatan tersebut pada periode yang sama disebut konsep pemadanan (matching concept) atau prinsip pemadanan (matching principle). Dengan memadankan pendapatan dan beban, laba bersih atau kerugian dalam periode tersebut akan dilaporkan dengan benar dalam laporan laba rugi.

Meskipun PSAK mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual, beberapa perusahaan menggunakan akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting). Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode ketika kas diterima atau dikeluarkan. Sebagai contoh, biaya (imbalan) dicatat ketika kas diterima dari klien, sementara upah dicatat saat kas dibayarkan kepada karyawan. Laba bersih (atau rugi bersih) adalah selisih antara penerimaan kas (pendapatan) dan pembayaran kas (beban).

Perusahaan jasa atau perusahaan dagang berskala kecil dapat menggunakan akuntansi berbasis kas karena mereka memiliki sedikit piutang dan utang. Sebagai contoh, pengacara, dokter, dan agen properti sering menggunakan basis kas. Bagi mereka, basis kas akan menghasilkan laporan keuangan yang mirip dengan laporan yang disiapkan menggunakan basis akrual. Namun, bagi kebanyakan perusahaan besar, akuntansi berbasis kas tidak akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Oleh karena itulah, basis akrual yang akan digunakan dalam buku ini.

10 September 2021

Kesalahan Memengaruhi dan Tidak Memengaruhi Daftar Saldo

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 2 Menganalisis Transaksi

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman



Kesalahan Memengaruhi Daftar Saldo

Jika jumlah kolom kredit dan debit daftar saldo tidak sama, sebuah kesalahan telah terjadi. Dalam kasus demikian, kesalahan harus ditemukan dan dikoreksi. Sebuah metode yang berguna dalam menemukan kesalahan adalah sebagai berikut.

1. Jika terdapat selisih sebesar 10. 100. atau 1.000 antara total debit dan kredit sering kali berasal dari kesalahan penjumlahan. Jika terjadi kesalahan seperti ini, jumlahkan kembali kolom daftar saldo. Jika kesalahan masih ada, hitung kembali saldo semua akun.

2. Jika selisih dapat dibagi 2, kesalahan bisa terjadi karena debit diposting sebagai kredit, atau sebaliknya. Sebagai contoh, jika jumlah debit Rp20.640.000 dan jumlah kredit adalah Rp20.236.000. selisih Rp404.000 dapat menunjukkan bahwa posting kredit sebesar Rp404.000 000 lupa dilakukan atau kredit Rp202.000 salah diposting sebagai debit.

3. Jika selisih dapat dibagi 9, telusuri kembali saldo akun ke buku besar untuk mengetahui kesalahan pemindahan saldo dari buku besar. Dua jenis kesalahan yang biasa ditemukan dikenal sebagai transposisi dan selip (slide). Transposisi terjadi saat urutan angka terbalik menjadi salah, seperti menulis Rp542.000 sebagai Rp452.000 atau Rp524.000. Sedangkan slide, sebuah angka terselip (hilang). sehingga sisanya bergeser satu digit atau lebih ke kanan atau kiri, seperti menulis.

4. Jika kesalahan tidak habis dibagi 2 maupun 9, buku besar harus ditinjau ulang untuk menemukan jumlah buku besar yang sama dengan jumlah kesalahan yang belum dipindah ke daftar saldo. Jika kesalahan tidak ditemukan, tinjau ulang pemindahbukuan jurnal untuk menemukan pemindahbukuan yang salah. Jika kesalahan tidak ditemukan melalui langkah sebelumnya, proses akuntansi harus ditelusuri kembali, mulai dari langkah terakhir dan mundur sampai ayat dalam jurnal.

Daftar saldo tidak menyediakan cukup bukti keakuratan buku besar. Daftar saldo hanya menunjukkan bahwa pendebitan dan pengreditan telah sama. Bukti yang disediakan hanya terkait nilai saldo karena kesalahan biasanya memengaruhi.

Kesalahan Tidak Memengaruhi Daftar Saldo

Ada kalanya suatu kesalahan tidak menyebabkan daftar saldo tidak seimbang. Kesalahan ini bisa jadi ditemukan ketika menyiapkan daftar saldo atau ditunjukkan oleh saldo tidak biasa suatu akun. Sebagai contoh, saldo kredit akun Bahan Habis Pakai menunjukkan telah terjadi kesalahan karena bahan habis pakai tidak mungkin negatif. Ketika kesalahan tersebut ditemukan, kesalahan harus dikoreksi. Jika kesalahan telah dijurnal dan dipindahbukukan ke buku besar, jurnal koreksi (correcting journal entry) harus dibuat.