22 September 2021

Transaksi Penjualan

PENGANTAR AKUNTANSI Adaptasi Indonesia EDISI 25

BAB 6 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

Carl S. Warren | James M.Reeve | Jonathan E. Duchac | Novrys Suhardianto | Devi Sulistyo Kalanjati | Amir Abadi Jusuf | Chaerul D. Djakman


Gambar : Free-Photos

Transaksi Penjualan

Pendapatan dari penjualan persediaan biasanya dicatat sebagai Penjualan. Kadang-kadang, perusahaan menggunakan Penjualan Persediaan (Sales of Merchandise). Penjualan Tunai Perusahaan dapat menjual barang secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai biasanya dimasukkan ke mesin kasir dan dicatat dalam akun-akun.

Pada sistem persediaan perpetual, beban pokok penjualan dan pengurangan jumlah persediaan harus dicatat juga. Dengan cara ini, akun persediaan akan menunjukkan jumlah sisa persediaan (yang belum terjual).

Penjualan ritel dilakukan kepada pelanggan yang menggunakan kartu kredit. seperti MasterCard atau VISA. Penjualan seperti ini dicatat sebagai penjualan tunai. Hal ini karena penjualan akan diproses oleh sebuah lembaga kliring yang menghubungi bank penerbit kartu kredit Bank inilah yang akan mentransfer uang tunai hasil penjualan secara elektronik ke rekening bank perusahaan ritel. Dengan demikian, pengecer biasanya baru menerima kas dalam beberapa hari setelah melakukan penjualan menggunakan kartu kredit.

Jika pelanggan membayar tunai maupun menggunakan MasterCard untuk membayar pembelanjaannya, penjuaian akan dicatat seperti ditunjukkan di jurnal tanggal 3 Maret di atas. Beban pemprosesan yang dikenakan oleh lembaga kliring atau bank penerbit kartu kredit dicatat secara periodik sebagai beban. Beban ini biasanya dilaporkan di laporan laba rugi sebagai beban administrasi.

Selain menggunakan MasterCard atau VISA, pelanggan dapat menggunakan kantu kredit yang tidak diterbitkan oleh sebuah bank. Misaln pelanggan dapat menggunakan kartu American Express. Jika penjual menggunakan lembaga kliring, maka lembaga tersebut akan menagih piutang dan mentransfer kas ke akun bank perusahaan ritel dengan cara yang sama jika pelanggan menggunakan MasterCard atau VISA. Namun. perusahaan besar mungkin menggunakan lembaga kliring. Dalam kasus tersebut, kartu kredit penjualan non-bank, harus dilaporkan ke perusahaan kartu tersebut terlebih dahulu sebelum kas diterima. Oleh karena itu, piutang dibuat oleh perusahaan kartu kredit non-bank. Namun, ketika kebanyakan perusahaan ritel menggunakan lembaga kliring untuk memproses kartu kredit bank maupun non-bank, semua penjualan dengan menggunakan kartu kredit akan dicatat sebagi penjualan kas.

Penjualan Kredit Perusahaan dapat menjual barang secara kredit. Penjual mencatat penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha dan kredit pada Penjualan.

Diskon Penjualan Seperti yang telah disebutkan di pembahasan transaksi pembelian, seorang penjual dapat menawarkan syarat kredit kepada pembeli yaitu diskon untuk pembayaran awal. Penjual menyebut diskon tersebut sebagai diskon penjualan (sales discount).

Diskon penjualan akan mengurangi pendapatan penjualan. Untuk menguranginya, akun penjualan dapat didebitkan. Namun, para manajer biasanya ingin mengetahui jumlah diskon penjualan selama periode tertentu. Oleh karena itu, diskon penjualan dicatat di akun diskon penjualan yang terpisah, akun Diskon Penjualan merupakan akun kontra terhadap Penjualan.

Retur dan Potongan Penjualan Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh pembeli kepada penjual, yang dari sisi penjual merupakan retur penjualan (sales return). Di samping itu, karena barang rusak, cacat, atau alasan lain, penjual dapat mengurangi harga barang, yang disebut sebagai potongan penjualan (sales allowance). Dari perspektif penjual, pengembalian dan potongan ini disebut retur dan potongan penjualan (sales return and allowances). penyembaran

Jika retur atau potongan penjualan terjadi pada penjualan kredit, penjual biasanya mengeluarkan memo kredit atau memorandum kredit (credit memorandum) untuk pembelt. Memo ini menunjukkan jumlah dan alasan kredit penjual terhadap piutang usaha (yang jika dikredit berarti berkurang jumlahnya).

Seperti diskon penjualan, retur dan potongan penjualan mengurangi pendapatan. Keduanya juga menambah ongkos kirim penjualan dan beban lainnya. Oleh karena manajer perlu mengetahui jumlah retur dan potongan penjualan dalam suatu periode, penjual biasanya mencatat retur dan potongan penjualan di akun terpisah. Retur dan Potongan Penjualan merupakan akun kontra terhadap Penjualan.

Penjual mendebit Retur dan Potongan Penjualan dengan jumlah tertentu. Jika penjualan awal secara kredit, maka penjual mengkredit Piutang Usaha. Oleh karena persediaan selalu diperbarui dalam sistem perpetual, maka penjual mencatat jumlah barang yang dikembalikan ke dalam akun persediaan (debit). Penjual harus mengkredit jumlah (biaya) barang yang dikembalikan pada akun Beban pokok penjualan. Akibatnya. beban pokok penjualan berkurang karena akun ini didebit saat penjualan awal dicatat.

Pembeli mungkin saja membayar barang yang dibeli dan kemudian barang tersebar dikembalikan. Dalam kasus ini, penjual dapat melakukan salah satu hal berikut

1. Mengeluarkan memo kredit untuk mengurangi jumlah piutang pembeli,

2. Mengembalikan uang tunai kepada pembeli. atau

3. Jika memo kredit digunakan terhadap piutang pembeli, penjual mencatat ayat jurta yang sama dengan ayat jurnal sebelumnya.

Namun, jika penjual mengembalikan uang tunai kepada pembeli sebagai potongan harga atau penggantian harga barang yang diretur maka penjual akan mendebit Retur dan Potongan Penjualan dan mengkredit Kas.

banner
Previous Post
Next Post

0 Post a Comment: