1 Oktober 2021

Akuntansi dan Laporan Keuangan

Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informa si yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Menurut APB Statement No. 4 (tahun 1970) yang berjudul "Basic Concepts and Ac counting Principles Underlying Financial Statements of Business En terprises", akuntansi adalah:

"sebuah aktivitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan in formasi kuantitatif, terutama informasi mengenai keuangan dan entitas ekonomi, yang dimaksudkan akan menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan diantara berbagai alternatif yang ada)".

Gambar : stevepb

Menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA) pada tahun 1966, akuntansi didefinisikan sebagai : "proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan infor masi ekonomi bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan membuat kesimpulan".

Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accoun tants (AICPA), akuntansi adalah : "seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi. dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, termasuk penafsiran atas hasil-hasilnya".

Ada banyak pihak yang memberikan pandangan secara berbeda mengenai akuntansi, yaitu akuntansi sebagai suatu ideologi, bahasa, ca tatan historis, realita ekonomi, sistem informasi, komoditi, pertanggung jawaban, dan teknologi.

Akuntansi sebagai suatu ideologi

Akuntansi dianggap sebagai suatu alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis. Bahkan menurut Karl Marx, akuntansi merupakan bentuk kesadaran yang palsu dan merupakan alat untuk memistikkan, bukan memberikan informasi yang benar tentang hubungan sosial yang membentuk lem baga produksi. Ideologi kapitalis telah menyebarkan paham bahwa yang menjadi penggerak produksi adalah pemilik modal, sedangkan menurut Karl Marx adalah bahwa pekerja lah yang seharusnya di anggap sebagai penggerak dan pemilik faktor produksi, yang pada akhirnya memiliki hak untuk menikmati hasil produksi. Akuntansi tidak bebas nilai, dan sering dijadikan sebagai alat untuk melegiti masi dan mendukung ideologi kapitalis atau penguasa organisasi.

Organisasi terbentuk dari sekumpulan manusia. Misi dan tujuan organisasi seharusnya disesuaikan dengan sikap hidup dan filosofi dari manusianya selaku pembentuk organisasi. Kalau ideologi se seorang berbeda dengan ideologi yang telah melahirkan akuntansi konvensional (kapitalis), maka konsep akuntansi yang dipakai juga seharusnya berbeda. Pada kenyataannya, konsep akuntansi yang mendominasi praktek saat ini adalah konsep akuntansi yang dilahir kan dari paham kapitalis (ideologi negara barat).

Akuntansi sebagai bahasa bisnis

Akuntansi sering dianggap sebagai bahasa bisnis, yang fungsi nya adalah untuk mengkomunikasikan informasi mengenai perusa haan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders). Lewat bahasa akuntansi inilah, pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan. Sama seperti halnya dengan bahasa, akuntansi juga memiliki simbol-simbol, istilah, dan kata-ka ta, yang terkadang hanya dapat dipahami oleh mereka yang menge tahui atau mengerti tentang akuntansi. Contohnya adalah mengenai istilah debet-kredit, akun (perkiraan), jurnal penutup, buku besar, neraca, jurnal pembalik, dan lain-lain.

Kalau bahasa memiliki tata bahasa, maka akuntansi juga memi liki aturan-aturan atau ketentuan yang memungkinkan stakeholders memahami pesan yang disampaikan perusahaan. Contohnya adalah ketentuan atau aturan mengenai persamaan dasar akuntansi, saldo normal, proses penyesuaian, mekanisme pembuatan jurnal penutup, pengakuan pendapatan dan beban, pencatatan dan penilaian perse diaan, penghapusan piutang tak tertagih, pengakuan bunga berjalan, dan lain-lain.

Akuntansi sebagai catatan historis

Kalau kita berbicara mengenai akuntansi, maka sesungguhnya yang menjadi pusat perhatian dari pelaporan adalah data transaksi keuangan (bisnis) yang telah lewat. Akuntansi dianggap sebagai wa hana untuk memberikan gambaran tentang sejarah organisasi dan transaksi yang dilakukannya dengan lingkungannya pada masa yang telah lewat. Catatan ini akan menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber daya perusahaan. Data historis ini (yang dapat diukur dan dikuantifikasi) akan dicatat dalam jurnal, diposting ke buku besar, dan kemudian menghasilkan laporan keuangan.

Akuntansi sebagai realita ekonomi saat ini

Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran mengenai keadaan atau realita ekonomi perusahaan pada saat ini. Konsekuen sinya adalah bahwa aktiva dan kewajiban perusahaan harus dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan nilai pasar wajar saat ini, bu kan biaya historis. Dalam praktek, antara penggunaan biaya historis dan nilai pasar wajar sebagai atribut pengukuran seringkali masih menjadi perdebatan.

Ada pihak yang beranggapan bahwa penggunaan biaya historis sebagai dasar pencatatan dan pelaporan memiliki keunggulan diban dingkan dengan atribut pengukuran lainnya, yaitu lebih dapat dihan dalkan. Secara umum, pengguna laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolak ukur yang le bih dapat dipercaya (lebih objektif). Sedangkan pihak lainnya justru beranggapan bahwa informasi yang disajikan berdasarkan nilai pasar wajar adalah lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan diban ding dengan biaya historis. Pengukuran dengan menggunakan nilai wajar, menyediakan gambaran yang lebih baik tentang nilai aktiva dan kewajiban perusahaan.

Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi

Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses hu bungan antara sumber data keuangan dengan para penerima infor masi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi.

Seluruh data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan di pindah-bukukan (diposting) ke dalam buku besar sesuai dengan kla sifikasi masing-masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah me nyiapkan neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan ayat jurnal pembalik. Proses akuntansi yang diawali dengan meng analisis dan menjurnal transaksi, dan yang diakhiri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle). Pro duk akhir dari siklus akuntansi ini adalah laporan keuangan.

Akuntansi sebagai komoditi

Komoditi adalah barang yang dibutuhkan konsumen karena daya gunanya. Output akuntansi yang berupa laporan keuangan, yang berisi informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan, adalah merupakan hasil dari sebuah sistem akuntansi. Output ini sangat dibutuhkan oleh para penggunanya terutama dalam proses pengambilan keputusan ekonomi (baik keputusan investasi, kredit, maupun keputusan serupa lainnya). Komoditi ini akan tetap diproduksi dan dicari apabila dapat memberikan manfaat kepada para penggunanya. Dalam era informasi (globalisasi) ini, profesi akuntansi harus mampu mengatasi resiko atas kemungkinan tidak terpenuhinya kebutuhan users akan informasi keuangan. Sudah saatnya bagi profesi akuntansi untuk memulai mengambil tindakan tindakan yang dapat menjamin utilitas laporan keuangan di masa mendatang.

Akuntansi sebagai pertanggung jawaban

Laporan keuangan, sebagai produk akhir dari serangkaian akuntansi, merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban ma najemen kepada pihak principal (investor, pemilik dana) untuk me laporkan hasil atau kinerja yang telah dilakukan sepanjang periode. Dalam hal ini, manajemen bertindak selaku agen atau pihak yang telah diberi wewenang dan kepercayaan penuh oleh principal untuk mengelola assets atau bisnis perusahaan. Dengan adanya laporan pertanggung jawaban ini, maka sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan oleh principal untuk dikelola manajemen dapat ditelusuri.

Akuntansi sebagai teknologi

Teori akuntansi merupakan bagian dari praktek. Agar teori akuntansi bisa dipakai dalam praktek maka diperlukan sebuah tekno logi untuk menjembatani antara teori tersebut dengan praktek. Tek nologi bisa berdimensi teori dan praktek, dimana memiliki struktur ilmiah yang berlandaskan logika, dan juga berdimensi intuitif atau judgment yang berasal dari kenyataan sosial. Kalau teori berguna untuk menjawab pertanyaan "mengapa", sedangkan teknologi men jawab pertanyaan "bagaimana caranya". Jadi, akuntansi adalah se buah teknologi perangkat lunak, yang ditujukan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku variabel-variabel sosial atau ekonomi tertentu. Wujud yang nyata dari akuntansi sebagai perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin ilmu rekayasa informasi dan pengendalian keuangan.

Kalau tadi kita berbicara mengenai sifat dan pengertian akuntansi, maka sekarang kita akan melihat mengenai apa yang dimaksud dengan laporan keuangan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomu nikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan ke uangan perusahaan dan kinerja perusahaan.

Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan po sisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Sedangkan tujuan umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah :

1. memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya eko nomi dan kewajiban perusahaan,

2. memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba,

3. memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba,

4. memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban, dan

5. mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi ke uangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pema kai dalam pengambilan keputusan.

Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu pe riode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini akhirnya memuat informasi masi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba/rugi bersih, yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.

2. Laporan Modal Pemilik (Statement of Owner's Equity) adalah se buah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pe milik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (laporan perubahan modal). Modal pemilik akan bertambah dengan adanya investasi (setoran modal) dan laba bersih, sebaliknya modal pemilik akan berkurang dengan adanya prive (penarikan/pengambilan uang tunai untuk kepentingan pribadi pemilik) dan rugi bersih. Pada per usahaan perseroan (corporation), laporan laba ditahan (retained ear nings statement) dibuat untuk menyajikan ikhtisar perubahan dalam saldo laba ditahan. Deviden kas maupun deviden saham yang di umumkan sepanjang periode akan mengurangi besarnya saldo laba ditahan.

3. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis ten tang posisi aktiva, kewajiban dan modal perusahaan per tanggal ter tentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan. Digital Pu

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan (pembiayaan) untuk satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan dan penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.

Selain itu, catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statements) merupakan bagian integral (satu kesatuan) yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan lainnya. Tujuan catatan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

banner
Previous Post
Next Post

0 Post a Comment: